Mengungkap Pengebom WTC (World Trade Center)
Di
Kota New York, Amerika Serikat Pada Tanggal
11 September 2001
Disusun
Oleh:
Nurul
Hidayati
Kelas
X IPA-D
SMAN 10 SAMARINDA
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.............................................................................. 3
B. Fokus
Penelitian............................................................................ 4
C. Hipotesis........................................................................................ 5
D. Tujuan
Penelitian........................................................................... 6
E. Manfaat
Penelitian........................................................................ 7
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka
Konsep.......................................................................... 8
B. Pendapat
Para Ahli........................................................................ 11
BAB
III METODE PENELITIAN
A. Desain
Penelitian........................................................................... 16
B.
Lokasi Penelitian........................................................................... 17
C.
Variabel Penelitian........................................................................ 17
D. Keterbatasan
Penelitian................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
RANCANGAN JADWAL PENELITIAN...................................................... 19
.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada tanggal 11 September 2001 seluruh warga Amerika Serikat
berkabung atas hancurnya WTC yang sudah dikenal di dunia sebagai menara
tertinggi di kota New York. Banyaknya korban yang berjatuhan, serta kerugian
besar yang menimpa pemerintah Negara bagian New York. Dan bahkan, gedung yang
amat kokoh dapat ambruk dan tidak dapat di perbaiki lagi.
WTC (World Trade Center)
atau baik dikenal sebagai menara kembar adalah suatu kompleks yang terdiri dari
tujuh bangunan sebagian besar didesain oleh arsitek Jepang dan Amerika, Minoru
Yamasaki dan dibangun oleh Port Authority
of New York and New Jersey. Pembangunan dirintis oleh Lower Manhattan Asociation yang didirikan dan diketuai oleh David
Rockefeller.
Kompleks yang berlokasi
di jantung pusat distrik financial kota New York ini memiliki 1,24 juta m2
tempat perkantoran, yang memiliki 110 lantai[1].
Banyak berita simpang-siur terhadap masalah ini, warga
Amerika dibuat bingung. Hingga tahun ini pun roman-roman hancurnya gedung WTC
oleh 2 pesawat yaitu pesawat Boeing 767 dan 2 pesawat yaitu Flight 11 dan
Flight 175 yang mnabrak menara sebelah utara dan menara sebelah selatan yang masih
mengisakkan di dada rakyat Amerika bahkan dunia. Terutama terhadap pengebom itu
sendiri, banyak yang menduga bahwa para pengebom adalah kelompok terorisme
islam Al-Qaeda yang dipimpin oleh
Osama bin Laden.
Dengan adanya proposal penelitian ini, akan menjelaskan
secara deskriptif tentang pengebom WTC yang sebenarnya. Dan mulai terkuaknya
sedikit demi sedikit pelaku bom yang menewaskan ribuan orang serta merugikan
pemerintah Negara Bagian New York. Banyak bukti-bukti yang sebenarnya tidak ada
hubungan nya dengan Al-Qaeda, padahal bukti-bukti serta peristiwa tersebut
kurang masuk akal dengan tersangka yang tertuduh saat ini.
B.
Fokus
Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas,
penelitian ini diarahkan untuk mengungkap kebenaran atas pengeboman yang
terjadi di WTC (World Trade Center)
di kota New York. Dari hal tersebut maka dapat dibuat suatu rumusan masalah
yang menjadi fokus penelitian kali ini yaitu
“
Pembuktian-pembuktian terhadap pelaku bom yag sesungguhnya terhadap gedung WTC,
di kota New York”
Dengan fokus penelitian diatas maka
pengebom dapat ditentukan berdasarkan bukti-bukti yang beredar. Dari fokus
penelitian tersebut maka dapat dirinci sebagai berikut :
1. Apa hubungan pesawat Boeing 767 yang telah
menabrak gedung WTC dengan pasukan Al-Qaeda.
2. Apakah ada bukti- bukti yang rasional terhadap
tragedy yang menimpa gedung WTC, di New York terhadap pengebom yang sebenarnya
C. Hipotesis
Akibat,
tragedy pengeboman WTC yang merugikan warga Amerika serta menewaskan 125.000
warga sipil[2]
dapat ditarik beberapa hipotesis tentang pengebom.
1)
Pengebom adalah kelompok terorisme anti
Islam
2)
Pengebom berasal dari luar Amerika
Serikat
D. Tujuan Penelitian
Setiap
jenis dan bentuk penelitian pasti memiliki tujuan yang jelas dan benar adanya.
Peneltian ini untuk memperoleh data yang akurat terhadap pengebom WTC (World Trade Center) yang terjadi pada 01
September 2001 yang masih menjadi misteri hingga saat ini, meskipun Osama bin
Laden telah tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. Selain itu akan tercapai pula
beberapa tujuan yaitu:
1) Memberi
kejelasan terhadap peristiwa bom WTC (World Trade Center) di New York, yang
notabene nya beranggapan bahwa warga muslim yang membuat kerusuhan tersebut.
Sehingga pandangan terhadap muslim tidak melenceng dan memberikan kebebasan
serta hak yang sama sebagai penganut islam.
2) Memberikan
gambaran yang jelas tentang pengebom, yang terdapat didalam pesawat serta
dibalik semua hal tersebut. Dengan
memperhatikan bukti-bukti yang cukup authentic tanpa meubah sedikitpun yang
memang benar adanya.
3) Mengembalikan
nama baik islam dimata dunia
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian
ini diharapkan dapat memperoleh temuan berupa pengetahuan dan informasi tentang
Pengeboman gedung WTC di kota New York, Amerika serikat pada 01 September 2001
sehingga dapat memberikan manfaat :
1) Sebagai
sumber data bagi agen-agen penting agar dapat terkuaknya masalah
2) Referensi
bacaan
3) Untuk
bahan penelitian selanjutnya
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Kerangka Konsep
Didalam sebuah penelitian
dibutuhkan jalan atau step-step yang
dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian. Didalam hal ini, memang cukup rancu
dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada pengeboman World Trade Center yang
merupakan gedung pencakar langit yang tertinggi di New York, sebagai pusat
kegiatan sehari-hari oleh warga Amerika. Dapat luluh lantah dan tak berguna
lagi setelah di tabrak oleh 2 pesawat. Memang tidak masuk akal hanya dengan 2
pesawat Boeing 767 dapat menghancurkan gedung dengan lantai 110 tersebut.
Berikut adalah kerangka berpikir/
kerangka konsep terhadap penelitian ini:
Gambar
1. Kerangka berpikir penelitian
Dari
gambar kerangka berpikir penelitian diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pada
tahap awal ini, akan di bagi menjadi 4
sub-tahap, yaitu:
1)
Pesawat komersial yang digunakan untuk
meledakkan gedung.
Selama ini yang kita
mendengar bahwa yang menabrak WTC adalah pesawat komersial yang dibajak. Sebuah
pesawat komersial tentu mempunyai jendela di samping kursi penumpang.
Menurut Marc Bernback, seorang saksi mata menyatakan bahwa
pesawat yang menghantam menara selatan (Flight 175) terbang begitu rendah
sehingga bisa menyatakan bahwa pesawat komersial itu tak punya jendela[3].
Kru 911 in Plane Site
kemudian menemukan foto Boeing 767 versi militer. Angkatan Udara AS membeli
pesawat ini untuk mengganti pesawat KC-130. Pesawat ini betul-betul tidak
mempunyai jendela penumpang.Yang mengejutkan, pesawat ini berfungsi sebagai
tanker pembawa bahan bakar.
2) Benda
Aneh yang terdapat di bagian bawah pesawat. Peneliti akan meneliti tentang
informasi referensi yang lengkap tentang kebenaran bahwa ada benda aneh di
bagian pesawat, yaitu berupa bentuk 3 dimensi.
3) Kilatan
yang aneh pada cahaya. Masih dengan
Flight 175. Jika rekaman video diputar dengan kecepatan 2% dari kecepatan
normal, akan terlihat sesaat sebelum pesawat menubruk gedung muncul kilatan
cahaya merah terang dari samping kanan hidung pesawat.
Beberapa orang menduga bahwa itu
hanyalah pantulan sinar matahari. Namun, secara fisika, pantulan hanya dapat
dilihat dari satu sudut pandang. Jika kita bergerak menjauh dari posisi di mana
pantulan muncul, pantulan tersebut tak akan terlihat lagi. Ternyata, kilatan
ini tertangkap oleh 4 kamera yang berada pada posisi berbeda.
Spekulasi lain adalah kilatan tersebut
berasal dari lampu tanda akan mendarat yang berada di sisi bawah tiap sayap
pesawat. Pada saat itu, cahaya kuat tersebut terpancar di permukaan dinding
gedung. Dugaan ini terbantahkan dengan rekaman-rekaman video lain. Dalam
rekaman video dari sisi bawah pesawat, kita mempunyai pandangan jelas terhadap
sisi lain pesawat. Ternyata, di sisi kiri pesawat tak ada kilatan serupa. Kilatan
merah tersebut hanya muncul di sisi kanan pesawat.
4) Tragedy
peledakan gedung yang cukup ganjil, karena ketika kedua pesawat menabrak gedung
yang berlantai 110 tingkat, hal tersebut tidak akan mungkin dapat meruntuhkan
gedung tersebut ihingga luluh lantah , pasti ada hal dibalik itu, yang telah
terencana sebelumnya oleh orang dalam ( orang dibalik gedung) yang rela untuk
melakukan bom bunuh diri.
2.
Pada tahap 2 ini akan dibagi menjadi 2
sub-tahap:
1) Banyak
hal-hal yang memang aneh dalam tragrdy ini, dengan proposal ini akan di buka
juga tentang berbagai hal yang akan terkuak apabila penelitian berjalan.
2) Pada
sub-tahap di tahap 1 telah di beberkan beberapa hal yang aneh terhadap gedung
yang kala itu,memang aneh. Hanya karena 2 buah pesawat tiba-tiba dapat meluluh
lantah kan gedung yang amat tinggi. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena
ada dalang yang memang lebih mengetahui keadaan New York, serta keadaan gedung
WTC itu sendiri.
3.
Pada tahap 3 ini akan diterangkan
tentang terbongkarnya pengebom yang sebenarnya, yang memang tidak membawa nama
Islam. Setelah dlaksanakan semua penelitian-penelitian diatas, dengan membaca
akerangka berpikir yan akhir nya akan terkuaknya pengebom WTC .
B. Pendapat Para Ahli
Menurut Prof Dr Morgan Reymonds, tidak
akan ada, bahkan tidak mungkin ada gedung yang terbuat dari baja, yang akan
hancur oleh karena kobaran api[4].
Menurut
Profesor Steven E. Jones dari Brigham Young University, Utah, yang melakukan
penelitian dari sudut teori fisika mengatakan bahwa kehancuran dahsyat seperti
yang dialami Twin Tower serta gedung WTC 7 hanya mungkin terjadi karena bom-bom
yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut. Teori fisika Jones
tersebut tentunya sangat bertentangan dengan hasil penelitian FEMA, NIST dan
9-11 Commision bahwa penyebab utama keruntuhan gedung-gedung tersebut adalah
api akibat terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh.[5]
Menurut
teori Prof Jones, simetrikal dan cepatnya keruntuhan gedung-gedung tersebut
membuktikan bawa penjelasan resmi FEMA, NIST dan 9-11 Commission yang kini
sudah menjadi pegangan publik pada umumnya adalah salah.
“Fakta
sebenarnya, tampaknya ada bahan peledak yang sudah ditempatkan sebelumnya pada
tiga gedung di Ground Zero itu,” ujar ilmuwan yang mengambil spesialisasi
metal-catalysed fussion, archaeometeri dan solar enegy tersebut.
Sebelum
dan sesudah peristiwa WTC belum pernah ada gedung berkerangka baja yang hancur
total karena kebakaran. Namun bahan peledak dapat dengan efektif memotong
tiang-tiang baja,” katanya.
Gedung
WTC 7, yang tidak ditabrak pesawat, runtuh pada petang hari 11 September 2001
dalam 6,6 detik atau hanya 0,6 detik lebih lama dari perjalanan jatuhnya sebuah
benda dari puncak gedung 47 lantai itu ke tanah.
“Dimana
faktor kelambatan yang harus terjadi karena kekekalan gaya gerak, yang
merupakan hukum dasar fisika?,” katanya.
Dengan demikian muncul hipotesa
penghancuran lewat ledakan, termasuk pada bagian bawah dan tiang-tiang baja
penyangga, sehingga jatuhnya mendekati kecepatan benda jatuh bebas.
Puing-puing
bekas gedung itu , memperkuat dugaan kehancuran akibat ledakan karena sebagian
besar materi gedung menjadi seperti bubuk. “Bagaimana kita bisa yakin pada
kejanggalan ini selain kerena bahan peledak?,” katanya.
Lelehan
logam yang ditemukan direruntuhan WTC bisa sebagai akibat suatu reaksi suhu
tinggi dari bahan ledakan yang biasa digunakan seperti thermite. Gedung yang
jatuh bukan oleh ledakan tidak cukup punya energi langsung untuk mengakibatkan
lelehan metal dalam jumlah besar.
Argumentasi lainnya, untuk menguapkan
struktur baja penyangga diperlukan api dengan temperatur mendekati 5.000
derajat Fahrenheit, sementara barang-barang kantor dan minyak disel yang
terbakar tidak bisa mencapai suhu sepanas itu.
Api
yang disebabkan oleh bahan bakar jet dari pesawat tersebut paling lama hanya
beberapa menit, dan selanjutnya api dari materi kantor akan membakar
kemana-mana dalam 20 menit. .
Pendapat
Jones yang kontroversial ini juga menarik perhatian jaringan televisi MSNBC
yang 16 November lalu mengundangnya untuk menjadi pembicara dalam suatu
wawancara yang dipandu Tucker Carlson.
“Yang
saya lakukan adalah menghadirkan bukti, ini suatu hipotesa yang harus diuji.
Ada perbedaan besar dengan yang sudah disimpulkan, dan saya hanya ingin
mengklarifikasi,” kata Jones dalam wawancara tersebut.
Wawancara
dalam program “The Situation” MSNBC itu sendiri hanya berlangsung enam menit
sehingga tidak banyak waktu untuk Jones menjelaskan lebih jauh mengenai
teorinya.
Meskipun memakai dasar-dasar ilmu alam,
pandangan Jones memang merupakan hal yang sangat sensitif, karena bisa
berpengaruh pada hal-hal lainnya di balik tragedi yang menewaskan ribuan jiwa
tersebut.
Menurut Deseret Morning News, Jones juga akan mempublikasikan teorinya itu dalam bentuk buku berjudul “The Hidden History of 9/11″
Terakhir, Osama bin Laden (tersangka dalang Tragedi 11 September) menegaskan ”Saya telah katakan… saya tidak terlibat dalam… 11 September”.
Karenanya, menjadi penting upaya untuk menyingkap misteri Tragedi WTC meskipun telah lama berlalu. Dari keempat hal penting di atas, dapat disimpulkan perang melawan terorisme yang diprakarsai pemerintahan Bush perlu dikaji ulang, termasuk berupaya mengungkap pelaku peledakan Menara Kembar WTC yang sesungguhnya.[6]
Menurut Deseret Morning News, Jones juga akan mempublikasikan teorinya itu dalam bentuk buku berjudul “The Hidden History of 9/11″
Terakhir, Osama bin Laden (tersangka dalang Tragedi 11 September) menegaskan ”Saya telah katakan… saya tidak terlibat dalam… 11 September”.
Karenanya, menjadi penting upaya untuk menyingkap misteri Tragedi WTC meskipun telah lama berlalu. Dari keempat hal penting di atas, dapat disimpulkan perang melawan terorisme yang diprakarsai pemerintahan Bush perlu dikaji ulang, termasuk berupaya mengungkap pelaku peledakan Menara Kembar WTC yang sesungguhnya.[6]
Keterlibatan
Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) dalam serangan 11 September 2001 yang
meruntuhkan menara kembar World Trade Center di Kota New York, Amerika Serikat,
kian terbuka. Insiden itu menewaskan sedikitnya 2.970 orang.
Menurut sebuah artikel dilansir
mingguan the American Free Press tiga
tahun lalu, sepupu dari pembajak pesawat dalam serangan 11 September 2001, Ziad
al-Jarrah, merupakan agen Mossad.
Surat
kabar the New York Times pun menyebutkan sepupu Ziad, Ali
al-Jarrah, yang berkebangsaan Libanon telah bekerja dengan Mossad selama dua
dekade. Ali mengakui tugasnya memata-matai kelompok-kelompok pejuang Palestina
dan Hizbullah di Libanon sejak 1983.
“Salah satu sepupu Ziad, Ali al-Jarrah,
merupakan satu dari 19 pembajak yang melakukan serangan 11 September 2001,” tulis
koran itu. Ziad lebih tua 20 tahun ketimbang Ali. Mereka berupaya menutupi
kalau saling mengenal untuk menutupi penyamaran Ali.
Fakta
ini memunculkan dugaan Mossad memang sengaja merekrut para pelaku serangan 11
September 2001 dari kalangan muslim. Keterlibatan Mossad, menurut the New York
Times, dapat dilihat dari lima warga Israel yang menari dan bersorak kegirangan
saat menyaksikan tragedi itu. Kelima orang itu sempat ditahan 71 hari sebelum
dibebaskan secara rahasia lantaran mereka agen Mossad.
Mengutip dua mantan agen intelijen
Amerika CIA, majalah Forward melaporkan setidaknya dua dari
lima orang Israel itu adalah anggota pengintai dari Mossad. “Tidak ada
pemeriksaan tapi (perintah penghentian penyelidikan) datang dari Gedung Putih,”
tulis mingguan itu.
Bekas
Perdana Menteri Italia Francesco Cossiga pernah menyatakan keheranannya
lantaran tidak ada satu pun dari 3.000 orang Israel yang bekerja di sana masuk
pada hari kejadian. Komentarnya itu diperkuat oleh pelbagai laporan yang
menyebutkan dua jam sebelum serangan, Odigo, perusahaan telekomunikasi Israel,
menerima peringatan melalui pesan pendek.
Lantas Odigo meneruskan pesan itu
kepada seluruh warga Israel yang bekerja di menara kembar WTC untuk tidak
masuk. Kantor pusat Odigo hanya dua blok dari lokasi kejadian.
Mossad
juga diyakini terlibat pengeboman pertama menara kembar WTC pada 1993. Pada 3
Agustus tahun itu, reporter investigasi Robert I Friedman menulis dalam The
Village Voice bahwa Ahmad Ajaj, 27 tahun, merupakan agen Mossad. Pria asal Tepi
Barat itu didakwa merencanakan pengeboman itu.
Ia ditangkap bersama Ramzi Ahmad Yusuf
di Bandar Udara John Fitzgerald Kennedy, New York, 1 September 1992 setelah
terbang dari Peshawar, Pakistan. Ajaj membawa paspor palsu Swedia dan buku cara
merakit bom. Ia divonis enam bulan pada hari serangan, 26 Februari 1993.[7]
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Desain
Penelitian
Pada setiap penelitian pasti ada desain
atau rancangan yang perlu di perhatikan dalam melakukan penelitian. Kali ini,
dalam melakukan penelitian ilmiah yang bersifat deskriptif tentang pengebom
menara kembar WTC di Amerika Serikat,
diperlukan desain penelitian. Berikut adalah desain penelitian nya :
·
Pertama, dalam melakukan penelitian
ini,dibutuhkan banyak referensi serta bukti-bukti yang terkait pengeboman
·
Mencari tahu dengan rinci tentang
pengeboman yang telah terjadi 12 tahun yang lalu ini.
·
Kemudian, cari tahu tentang pesawat
pengebom yang terbang dari arah barat.
·
Mencari tahu apa yang dimaksud Q33NY yang tercantum pada pesawat yang
menabrak gedung.
B.
Lokasi
Penelitian
Penelitian tentang pengeboman menara
kembar WTC ini berlokasi di kota New York, New York, Amerika Serikat.
C.
Variabel
Penelitian
Penelitian tentang pengeboman di New
York ini mengkaji sebuah variable yaitu menara kembar WTC (World Trade Center).
D.
Keterbatasan
Penelitian
Didalam melakukan sebuah penelitian,
selalu ada keterbatasannya. Di dalampenelitian kali ini berikut ada
keterbatasan yang mungkin terjadi :
·
Keterbatasan jangakauan, karena jarak
Indonesia dengan Amerika Serikat cukup jauh maka hal ini merupakan salah satu
keterbatasan yang mungkin terjadi
·
Karena peristiwa ini telah berlangsung
12 tahun yang lalu, maka terkadang sulit untuk menemukan bukti yang nyata dan
pasti.
·
Mayoritas para saksi mata atas peristiwa
ini telah meninggal akibat pengeboman, bahkan meninggal di tempat, dan itu
menyulitkan peneliti dalam mencari saksi mata.
Daftar Pustaka
Adhru,Bahrain.(2000).
Ensiklopedia: Mengenal Dunia.Amerika.Surabaya.Genta Surya
Abdul,
Mahally.(2010). Misteri Tragedy 11 September.[Online].Tersedia : http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=8797&coid=1&caid=45&gid=2
[13 Mei 2013]
Arifka, Lashinovka.(2011). Misteri Nomor Penerbangan
Q33NY.[Online]. Tersedia : http://www.chibi-cyber.com/thread-5371.html
[14 Mei 2013]
Moeflich,Hasbullah (2010).Pengeboman WTC.[Online].
Tersedia : http://hbis.wordpress.com/2008/06/23/wtc-9-september-2003-tragedi-ataukah-pengkhianatan/ [20 Mei 2013]
Detik News.(2010). 7 Fakta Tentang Tragedy 11
September.[Online]. Tersedia : http://news.detik.com/read/2012/09/11/112604/2014506/1148/7-fakta-tentang-tragedi-11-september [ 21 Mei 2013]
Life Style.(2003). Tragedy 11 September Di Mata
Seorang Amerika.[Online]. Tersedia : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/09/11/tragedi-11-september-2001-di-mata-seorang-amerika-394964.html
E. Jadwal Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
||
1
|
Penyusunan
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Perizinan
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Seminar
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pelaksanaan
Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pengolahan
Data, Analisis dan Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Seminar Hasil
|
|
|
|
|
|
|
[1]
Ensiklopedia, “ Mengenal Dunia: Amerika” , pg. 265
[2]Biaya
dan kerugian akibat serangan terorisme,http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2011/09/110909_september.shtml,
11 Mei 2013,19.28 wita
[3]
Marc Bernback, “WTC tragedy”,
[4]
Prof Dr Morgan Reymonds, Texas Uiversity, “Unpredicted Events”, pg.156
[5]
Profesor Steven E. Jones, ““Why Indeed Did the WTC Buildings Collapse?”, pg.
243
[6] .
Abdul Halim Mahally, Misteri Tragedi 11 September, http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=8797&coid=1&caid=45&gid=2
, 20 Mei 2013, 20.12 wita
[7]“
Semakin Terkuak Mossad Dalang Dibelakang
Aksi Terror 119”
0 comments:
Post a Comment